Tuesday, August 14, 2012

lubang hitam, magnet, & semesta


tatap kedua bola mata buah hati atau pasangan dalam-dalam. pandangi titik hitam yang terdapat di tengahnya.

titik hitam atau lebih tepatnya lubang hitam itu bernama pupil. fungsi pupil dikenal sebagai penyaring cahaya yang masuk ke dalam mata. bila cahaya yang masuk terlalu banyak dan menyilaukan, pupil akan menyempit sehingga bila terlihat dari luar seperti titik hitam mengecil. demikian sebaliknya, bila cahaya yang masuk terlalu sedikit, pupil ini akan melebar, berupaya menyerap sinar sebanyak-banyaknya.

ternyata, setelah diteliti lebih jauh lagi, fungsi pupil tidak hanya untuk menyaring cahaya yang masuk ke dalam mata. lubang hitam itu juga bisa memberitahukan kondisi hati seseorang, yaitu dengan melihat ukurannya. bila pupil membesar, emosi si pemilik bola mata tersebut sedang bergejolak, entah dalam keadaan senang, antusias, sedang memikirkan sesuatu secara mendalam, atau sedih maupun marah. sedangkan pupil yang mengecil menandakan kondisi hati seseorang sedang dalam keadaan tenang atau normal.

itu pula mengapa mata dikatakan sebagai jendela hati. karena lubang hitam di dalam mata itu mengucapkan wacana hati tanpa aksara dan menandai kesadaran. tak heran bila sepasang kekasih tak bosan-bosannya saling berpandangan tanpa berkata-kata, karena kedua lubang hitam pada mata keduanya mengutarakan makna cinta yang dalam. dari hanya saling berpandangan itu, terasa tubuh keduanya ingin terus mendekat, merekat erat, bagai kutub utara dan selatan dari sebuah magnet.

magnet itu dipancarkan oleh mata. "serbuk magnetnya" menyebarkan cinta dari hati, yang kemudian bisa menular dan tertular dari yang lain. sifatnya timbal balik. untuk menenangkan hati sang buah hati, pasangan, sahabat, pasien atau orang lain, cukup dengan memandang kedua bola matanya dengan hati yang tulus penuh kasih. selain itu, hubungan dari hanya saling memandang ini dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi dari hati ke hati antar sesama makhluk Allah. semua makhluk-Nya memiliki jiwa, ruh, dan hati. semuanya memiliki lubang hitam dalam raganya.

seperti yang difirmankan-Nya, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi" (QS. Yunus/10:101). tengoklah di sekitar. makhluk Allah mana lagi yang memiliki lubang hitam? lubang hitam di dalam mata hewan-hewan. lubang hitam di dalam raga pepohonan, rerumputan, dan bunga-bunga. tengok di alam semesta. lubang hitam pada matahari (black hole sun), pada planet-planet lain, termasuk galaksi (supermassive black holes).

semua lubang hitam itu bermagnet. Gregg Braden dalam bukunya, Awakening to Zero Point, bahkan berpendapat, magnet tersebut membuat semesta dan seisinya berputar dan saling berkaitan. bisa jadi sudah saatnya usulan diberikan kepada NASA untuk meneliti bagaimana setiap lubang hitam yang ada di semesta bisa saling berkomunikasi demi kelangsungan hidup dan kebahagiaan masing-masing. itulah makna cinta dalam semesta yang sesungguhnya. setelah berhasil memperdengarkan lagu Across the Universe karangan the Beatles lewat satelit, lantunan ayat-ayat Allah di luar angkasa bisa dicoba.

jiwa makhluk Allah yang paling tulus, paling mengasih, paling mencinta, memiliki magnet terbesar. sedangkan yang Mahatulus, Mahapengasih, Mahapencinta, hanya Allah yang memiliki magnet Mahabesar. tak perlu heran bila Kubus Hitam itu, rumah-Nya, lubang hitam di planet Bumi, yang terletak di dalam Masjidil Haram, yang dibangun para malaikat sebelum manusia ada, dan dikembangkan oleh manusia pertama, Nabi Adam a.s., menjadi pusat magnet dari semua umat-Nya.

-------------------------------

tulisan ini saya buat untuk Majalah NooR edisi November 2008. 

Monday, August 13, 2012

hanya yang indah-indah di bulan yang terindah


kesibukan indera setiap harinya sangat tak sedikit.

tangan ini terus berkarya, mencipta, mengangkat barang berat, menggandeng orang-orang terkasih. mulut ini terus mengecap, mengunyah, berucap, berbicara banyak tema, dari politik, hiburan, hingga teknologi terkini. kaki ini terus melangkah dari rumah ke kantor, ke pasar, ke supermarket, ke mal, ke gerai kopi, ke restoran, ke rumah teman atau saudara. terus menginjak pedal gas membawa kendaraan berkilo-kilo meter jauhnya. kulit ini tersapu angin, tersengat sinar matahari, terkena debu ataupun angin buatan dari pendingin ruangan, tersentuh peluh orang lain di kendaraan umum. mata ini melihat tumpukan berkas pekerjaan, terpaku pada layar televisi, komputer, layar ini dan itu. memandang keindahan, kezaliman, dan kenyataan yang mengiris-iris hati. hidung ini mencium bau busuk sampah di jalanan, wewangian buatan di tempat-tempat yang hanya dikunjungi manusia berkelas.

itu baru indera. bagian tubuh yang terlihat. bagaimana dengan yang di dalam tubuh? setiap harinya saluran pencernaan dari tenggorokan hingga lambung dan usus terhunjami makanan dari yang sehat hingga yang serba instan, plus minuman baik air mineral, kopi, teh, hingga minuman bersoda. mata ini terkatup. tubuh tertidur. yang di dalam tubuh terus bekerja, terus mengeluarkan enzim. terus-menerus.

ketika kepenatan luar biasa sampai pada suatu titik puncak, fitrah ini kemudian memanggil. Sang Pencipta tak ingin manusia, makhluk ciptaan-Nya, rusak akibat kepenatan yang tak kuasa ditahannya. panggilan itu berkumandang pada bulan Ramadan. bulan mulia bagi umat manusia untuk melakukan penyucian diri. berpuasa, menahan godaan, menahan nafsu. seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, bahwa lawan manusia yang terbesar adalah nafsunya. Allah mengajak manusia untuk mendekatkan diri kepada-Nya di bulan suci ini. apa yang diperbuat hanya kebaikan dan menempelkan indera pada Alquran. tangan ini hanya memberi, memasak dengan doa untuk keluarga maupun sesama yang sedang berpuasa, serta memegang kitab suci. kaki ini melangkah ke tempat ibadah. mulut ini berzikir, memuja-muja-Nya, menyenandungkan firman-firman-Nya. sementara dari hidung, keluar dengungan senandung firman-Nya yang membuat benak terlena. mata ini membaca aksara Alquran, menatap buah hati maupun pasangan dengan cinta kasih yang dalam, serta memandangi langit sambil menengadahkan wajah, memanjatkan doa.

pada saat yang sama, ketika saluran pencernaan berhenti menerima asupan dari fajar hingga matahari tenggelam, seluruh organ pencernaan berkuasa penuh untuk membuang racun yang dihirup hidung manusia maupun yang diasup dari mulut dengan sendirinya. bagian dalam tubuh inilah yang mempunyai otoritas untuk menyucikan diri.

hanya yang indah-indah yang ada di bulan terindah. tiada kemiskinan, karena orang kaya ramai-ramai memberi. tiada kezaliman ataupun jerit tangis, karena setiap orang hanya shalat dan mengaji. belum lagi ada satu malam di dalamnya, malam maha indah, malam seribu bulan, dengan seluruh malaikat turun dari langit, membawa kepada-Nya doa-doa yang terpilih untuk dikabulkan.

seperti yang difirmankan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW bahwa segala ibadah adalah untuk manusia, tapi puasa hanya untuk-Nya. yang terpilih, yang lulus ujian, yang sukses melawan nafsunya, adalah yang berhasil menyucikan diri dan hati, putih bersih bak jiwa bayi yang baru lahir, yang berhasil mendekatkan diri kepada-Nya. karena jiwa yang putih dan bersih itu yang berhak kembali bersanding di sisi-Nya, yang meraih kemenangan.





bertemu jodoh

Suatu hari saya pernah diminta seorang narasumber untuk bertemu dengannya di stasiun TV di daerah Kedoya, Jakarta Barat. Suatu perminta...

© the mind reads, the heart speaks
Maira Gall